top of page
  • Gambar penulisKULMIN 😎

Endorse Itu Perlu Gak, Sih? Berikut Tips dan Caranya!

Diperbarui: 3 Des 2021

Siapa disini yang masih merintis bisnis online dan lagi cari cara biar produknya laku? Berbagai macam artikel, tips dan strategi sudah kamu coba tapi hasilnya belum terlalu efektif. Lalu, kamu mikir, “apa aku endorse aja ya?”. Saat ini, endorse memang jadi salah satu cara yang banyak digunakan oleh pebisnis online untuk mempromosikan jualannya. Emang apa sih, endorse itu?


Endorse pada dasarnya berasal dari kata endorsement yang berarti sebuah tindakan mendukung (support) atau menyetujui sesuatu. Fenomena endorse ini sudah mulai populer beberapa tahun belakangan semenjak trend belanja online dan social commerce terus berkembang. Endorse ini sebagai bentuk promosi dan brand awareness yang dilakukan online shop untuk menggaet konsumen baru.




Untuk para pengusaha online, endorse tentu amat membantu untuk memperkenalkan produk mereka. Sehingga harapannya, penjualan produk akan meningkat dan online shop mereka dikenal oleh calon pembeli. Seorang influencer atau selebgram tentu punya pengaruh yang cukup besar terhadap followersnya sehingga cara ini tergolong ampuh untuk promosi.


Tapi, masih ada orang yang ragu untuk endorse karena takut rugi atau gak balik modal. Jadi, apa endorse itu perlu, ya? Berikut Kulmin rangkum beberapa tips supaya kamu gak rugi dalam dunia per-endorse-an ini.


1. Tentukan tipe influencer yang kamu butuhkan

Kamu butuh influencer yang seperti apa? Berikut beberapa tipe influencer:

  • Influencer berdasarkan jumlah followersnya, ada yang nano, micro, macro dan mega

  • Influencer berdasarkan kategori, misalnya foodies, fashion, lifestyle, sport dll

  • Influencer berdasarkan daerah, misalnya di pulau Jawa atau luar pulau

  • Iinfluencer berdasarkan engagement rate.

Sesuaikan tipe influencer dengan produk dan target market-mu supaya kamu bisa menentukan influencer mana yang paling cocok.


2. Cari tau kontak yang bisa dihubungi

Research ini untuk mempermudah kamu mencari data-data berupa nomor atau email yang bisa dihubungi guna menanyakan syarat dan ketentuan serta harganya. Biasanya untuk nano influencer kamu akan terhubung langsung dengan mereka melalui nomor bisnis. Untuk yangmacro dan mega biasanya sih kamu perlu menghubungi manager atau contact personnya.

3. Cek rate card

Setelah dapat kontak yang bisa dihubungi, kamu bisa tanyakan rate card atau price list influencer tersebut dan menyesuaikan dengan budget yang ada. Ingat, harga yang murah belum tentu hasilnya jelek dan harga yang tinggi belum tentu hasilnya memuaskan. Inilah pentingnya kamu cek engagement rate dan profil influencer.

4. Cek engagement rate

Ini lebih penting dibanding jumlah followers. Jika engagementnya tinggi, berarti influencer tersebut punya interaksi yang bagus dengan followersnya dan mereka memang merupakan followers aktif, bukan akun fake atau cuma sekedar follow aja.

5. Hitung perkiraan biaya per-akuisisi

Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan satu pembeli. Misalnya, kamu mengeluarkan budget sebesar 1 juta untuk endorse dan mendatangkan 100 pembeli. Berarti, biaya per akuisisinya sebesar Rp 10.000/pembeli. Menghitung perkiraan biaya dan menentukan budget wajib dilakukan sebelum kamu mulai endorse ya.



 


Nah, itu dia tips dan step-by-step yang bisa kamu pelajari. Sekarang, gak perlu khawatir takut rugi lagi, ya! Butuh beberapa strategi dan banyak usaha sampai bisnismu bisa maju dan berkembang pesat. Nah, untuk kamu para pengusaha online baik supplier, reseller ataupun seller bisa banget pakai Bakulio sebagai aplikasi yang akan membantu mengelola pesanan kamu. Bakulio memiliki fitur link pembayaran instan (invoice digital), katalog produk, laporan penjualan dan jasa kirim serta metode pembayaran yang beragam. Dengan Bakulio, kamu bisa #CuanTanpaRibet.


Oh , iya! Ada juga lho, aplikasi yang bisa kamu pakai untuk cari tau info lengkap tentang influencer atau KOL (Key Opinion Leader), yaitu PopStar. Cek selengkapnya disini.


Download dan registrasi sekarang!





Salam CUAN,


Kulmin.



Article written by Anisa Ramadhani





14 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page