KULMIN 😎
Baru memulai bisnis online, pilih jadi Reseller, atau Dropshipper? Cari tahu perbedaan keduanya!
Diperbarui: 3 Des 2021
Bisnis online menjadi salah satu kegiatan produktif menguntungkan yang banyak dilakukan di era modern saat ini, apalagi di masa pandemi ini. Berkembangnya teknologi membuat orang lebih memilih berbelanja melalui online seperti social media, atau marketplace. Hal tersebut membuat semakin berkembangnya usaha-usaha online (online shop).
Lantas untuk memulai jualan online, apa harus punya produk sendiri? Kalau belum punya modal tapi pengen jualan online bisa nggak sih? Eits, jangan khawatir, bisa kok!
Untuk yang pengen jualan online tapi terkendala produksi atau modal untuk stok barangnya, nggak perlu pusing lagi. Karena ada dua model bisnis yang bisa jadi pilihan untuk kalian yang baru ingin memulai usaha online. Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan dua istilah ini, reseller dan dropshipper.
Lalu apa sih perbedaan reseller dan dropshipper? Hal tersebut menjadi pertanyaan untuk beberapa orang yang memutuskan untuk mulai menjalankan olshop. Keduanya menjadi cukup penting untuk diketahui supaya kita bisa menentukan model bisnis yang cocok dengan tujuan kita.
Yuk, simak perbedaan keduanya!
a. Reseller
Reseller dari kata Re-sell berarti menjual kembali. Dari pengertian tersebut bisa diketahui bahwa reseller adalah orang yang membeli barang dari pihak lain (distributor) untuk dijual lagi kepada konsumen.
Reseller bisa menjadi salah satu alternatif untuk kamu yang ingin jualan online tanpa harus bikin produknya sendiri. Namun untuk menjadi reseller, kamu harus menyiapkan modal terlebih dahulu. Biasanya seorang reseller menyediakan stok barang dari distributor.
Untuk jumlah barang minimal yang harus dibeli oleh reseller, biasanya sudah ditentukan oleh distributor.

Keuntungan menjadi reseller adalah saat membeli produk dari distributor, biasanya mereka mendapatkan harga lebih murah. Dan ketika dijual lagi, reseller bisa menentukan sendiri harga jualnya, menyesuaikan harga pasar dengan keuntungan yang ingin didapat.
Tetapi biasanya reseller tidak boleh menjual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga asli yang diberikan oleh distributor. Hal itu bertujuan agar tidak menjatuhkan harga jual produk tersebut.
b. Dropshipper
Dropshipper adalah seseorang yang menjadi perantara untuk memasarkan produk dari supplier kepada konsumen. Dikatakan sebagai perantara, karena seorang dropshipper biasanya hanya berperan sebagai pihak yang menawarkan produk kepada konsumen tanpa perlu menyetok barang. Sehingga menjadi dropshipper cocok buat kamu yang ingin jualan online tapi terkendala modal.

Nah, keuntungan jadi dropshipper yaitu untuk stok produk, pengemasan dan pengiriman produk dilakukan oleh produsen atau pemilik toko. Meskipun nggak stok barang, dropshipper berjualan online dengan menyediakan lapak untuk menjual produknya, bisa melalui media sosial seperti Instagram, Whatsapp dll.
Sayangnya untuk penentuan harga, harga jual dari dropshipper akan lebih bersaing karena biasanya satu supplier memiliki beberapa dropshipper yang menjual produk dengan harga yang lebih murah.
Jadi, seorang dropshipper harus pintar-pintar melihat pasar dan mengatur strategi supaya bisa tetap dapat keuntungan. Selain itu, karena dropshipper tidak memiliki stok sendiri seperti reseller, hal ini bisa berpengaruh pada keuntungan yang didapat oleh penjual.
Kenapa? Terkadang ketika ada pembeli yang memesan dan ternyata stok di supplier sudah habis tanpa sepengetahuan penjual, akhirnya pembeli batal membeli barang tersebut dan mengurangi keuntungan si penjual.
Dari kedua penjelasan di atas, dapat kita ketahui bahwa perbedaan signifikan antara reseller dan dropshipper, diantaranya adalah:
a) Ketersediaan/stok barang
Reseller mengetahui jumlah stok barang, sedangkan dropshipper tidak.
b) Modal
Reseller perlu modal untuk membeli stok barang, sedangkan dropshipper tidak perlu modal. Karena dropshipper berperan sebagai perantara marketing antara supplier dan pembeli.
c) Keuntungan/profit
Reseller memiliki peluang lebih besar untuk menentukan harga, dan keuntungan yang didapat bisa disesuaikan dengan yang diinginkan. Sedangkan harga jual dropshipper lebih bersaing, dan sulit untuk meraup keuntungan lebih besar.
Setelah membaca penjelasan di atas, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan untuk mulai menjalankan bisnis online kita.
Model bisnis mana yang ingin kamu jalankan, Pejuang Cuan?
Salam CUAN,
Kulmin.
Article written by Jehan Fadhila